Kamis, 15 November 2018

PSI. Bukan Soal Islam Fobia, Sandri Sama Saja Kalau Syariah Fobia.

Foto Grace Natalie & Sandri Rumanama


Jakarta. Beberapa hari ini pernyataan resmi ketua umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Grace Natalie yang mengatakan menolak peraturan daerah (perda), berbaur syariah di nilai oleh sebagain kelompok sebagian ruang terhadap islam fobia.

Melalui juru bicara PSI, Dini Santi Purwono menolak pernyataan dan penilaian sebagain orang bahwa partai mereka islam fobia.

Mensikapi persoalan ini lagi-lagi Sandri Rumanama menilai bahwa sikap partai solidaritas indonesia (PSI) yang menolak bahwa mereka bukan islam fobia menurut sandri benar bahwa mereka bukan islam fobia tapi syariah fobia secara konotasinya sama saja. paparnya

"Iya Memang PSI Bukan Partai Islam Phobia Tapi Esensialnya Adalah Partai Yang Syariah Phobia. Jadi Agamanya Yang Gak Ditakuti Namun Ajarannya Yang Mungkin Dihindari atau Ditakuti Oleh PSI Sebab Islam Itu Nama Agamanya dan Esensial Ajarannya Adalah Syariahnya, Jadi Sama Saja atau Bahkan Parah Dari Islam Phobia" Tuturnya di kawasan bilangan tebet jakarta. 

Menurut Sandri Rumanama kajian strategis konflik oleh PSI Belum tuntas sehingha mereka mengaitkan antara konflik horizontal di suriah dan beberapa negara tomur tengah lainnya dengan kondisi Indonesia saat ini.

"Ini Akibat Kurang Baca Soal Issue dan Strategis Konflik Di Negara-Negara Timur Tengah Sehingga Kondisi Indonesia Disama Rupalant Dengan Kondisi Pemicu Konflik Di Timur Tengah". Cetusnya

Sandri menjelaskan bahwa konflik yang terjadi di timur tengah adalah konspirask global dalam mengagitasi sekat mazhab antara Sunni-Syiah sehingga pecag kondlik disana bukan karena situasi politik dalam negeri semata.

Dirinya menambahkan bahwa perda syariah tidak pernah mengganggu atau menjadi variabel terhadap luluh lantahnya persatuan bangsa.

"Mana Ada Perda Syariah Menjadi benih Kehancuran Persatuan, Ini Mengada-Ngada Sekali, Itu Di Aceh Perda Syariah Diterapkan Tapi Umat Yang Berkayakinan Lain Masih Hidupa Nyaman, Aman & Tentram Kok". Paparnya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar